Hello Sobat Bisnis, pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai contoh perspektif proses bisnis internal balanced scorecard. Sebagai seorang pemilik bisnis tentu saja kita ingin mengukur efektivitas operasi internal dari bisnis kita untuk meningkatkan kinerja dan menjaga agar bisnis tetap berjalan dengan baik. Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan menggunakan balanced scorecard, dan pada artikel ini kita akan fokus pada perspektif proses bisnis internal.
Apa Itu Balanced Scorecard?
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai perspektif proses bisnis internal pada balanced scorecard, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu balanced scorecard.
Secara sederhana, balanced scorecard adalah suatu kerangka kerja manajemen strategis yang memungkinkan organisasi untuk mengukur kinerja mereka dari berbagai perspektif, seperti keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif proses bisnis internal memungkinkan kita untuk mengukur efektivitas operasi internal dari bisnis kita.
Perspektif Proses Bisnis Internal pada Balanced Scorecard
Perspektif proses bisnis internal pada balanced scorecard memungkinkan kita untuk memahami bagaimana proses bisnis internal kita berjalan dan memberi kita pandangan tentang seberapa efektif proses-proses tersebut dalam mencapai tujuan organisasi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perspektif proses bisnis internal ini:
Karyawan
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi efektivitas operasi internal adalah karyawan. Karyawan yang terampil dan terlatih dengan baik akan dapat melakukan pekerjaan mereka dengan lebih efisien dan efektif. Oleh karena itu, dalam perspektif proses bisnis internal, kita perlu memperhatikan hal-hal seperti pelatihan dan pengembangan karyawan, serta pengukuran kinerja karyawan.
Proses Bisnis Inti
Proses bisnis inti adalah proses-proses yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis kita. Misalnya, jika kita memiliki sebuah perusahaan manufaktur, proses produksi adalah proses bisnis inti yang sangat penting. Dalam perspektif proses bisnis internal, kita perlu memastikan bahwa proses-proses bisnis inti kita berjalan dengan baik dan efektif.
Pengendalian Kualitas
Sebuah bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berkembang tanpa adanya pengendalian kualitas yang baik. Dalam perspektif proses bisnis internal, kita perlu memastikan bahwa produk atau layanan yang kita hasilkan berkualitas tinggi dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal ini akan memberikan kepuasan kepada pelanggan dan membantu meningkatkan reputasi bisnis kita.
Manajemen Risiko
Risiko adalah bagian dari bisnis, namun hal ini tidak berarti kita tidak dapat mengelolanya. Dalam perspektif proses bisnis internal, kita perlu mempertimbangkan risiko-risiko yang mungkin terjadi dan membuat rencana untuk mengelolanya. Hal ini akan membantu kita mengurangi risiko dan meningkatkan efektivitas operasi internal kita.
Pengukuran Kinerja
Terakhir, dalam perspektif proses bisnis internal, kita perlu melakukan pengukuran kinerja secara teratur untuk memastikan bahwa proses bisnis internal kita berjalan dengan baik dan efektif. Hal ini juga akan membantu kita untuk menemukan area-area yang perlu ditingkatkan dan membuat tindakan korektif yang sesuai.
Contoh Perspektif Proses Bisnis Internal Balanced Scorecard
Setelah memahami apa itu balanced scorecard dan perspektif proses bisnis internal, berikut adalah contoh perspektif proses bisnis internal pada balanced scorecard:
Perspektif | Objektif | Indikator | Target | Inisiatif Strategis |
---|---|---|---|---|
Proses Bisnis Inti | Meningkatkan Efisiensi Produksi | Tingkat Penggunaan Mesin | 90% | Berinvestasi dalam teknologi produksi yang lebih efisien |
Meningkatkan Kualitas Produk | Jumlah Produk Cacat | 0,5% dari total produksi | Melakukan pelatihan karyawan dan meningkatkan sistem pengendalian kualitas | |
Meningkatkan Kapasitas Produksi | Jumlah Produk yang Diproduksi | 10.000 unit per bulan | Berinvestasi pada mesin dan peralatan produksi baru | |
Meningkatkan Waktu Produksi | Waktu Produksi per Produk | 2 jam | Meningkatkan pelatihan karyawan dan mengimplementasikan sistem manajemen waktu yang lebih efektif | |
Karyawan | Meningkatkan Kinerja Karyawan | Nilai Evaluasi Kinerja | 80% | Melakukan pelatihan dan pengembangan karyawan secara rutin |
Meningkatkan Kepuasan Karyawan | Hasil Survei Kepuasan Karyawan | 80% | Memberikan insentif dan bonus yang sesuai dan membuat lingkungan kerja yang lebih baik | |
Meningkatkan Retensi Karyawan | Tingkat Pemutusan Kontrak | 10% | Memberikan kompensasi dan fasilitas yang lebih baik, serta memberikan kesempatan karir yang lebih baik | |
Meningkatkan Keterlibatan Karyawan | Partisipasi Karyawan dalam Program Perusahaan | 50% | Melakukan pertemuan rutin dengan karyawan dan mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam program perusahaan | |
Pengendalian Kualitas | Meningkatkan Tingkat Kepuasan Pelanggan | Hasil Survei Pelanggan | 90% | Meningkatkan sistem pengendalian kualitas dan melakukan pengecekan kualitas secara teratur |
Menurunkan Tingkat Keluhan Pelanggan | Jumlah Keluhan Pelanggan | 1 keluhan per 100 transaksi | Meningkatkan sistem pengendalian kualitas dan melakukan pengecekan kualitas secara teratur | |
Meningkatkan Tingkat Ketepatan Waktu Pengiriman | Tingkat Keluhan Pelanggan tentang Ketepatan Waktu Pengiriman | 5% | Meningkatkan sistem pengiriman dan membuat perencanaan yang lebih baik | |
Meningkatkan Produk yang Berkualitas | Jumlah Produk yang Ditolak | 0,1% dari total produksi | Meningkatkan sistem pengendalian kualitas dan melakukan pengecekan kualitas secara teratur | |
Manajemen Risiko | Mengurangi Risiko Kehilangan Data | Jumlah Kasus Kehilangan Data | 0 kasus | Meningkatkan sistem keamanan data dan melakukan backup data secara teratur |
Mengurangi Risiko Kecelakaan Kerja | Jumlah Kecelakaan Kerja | 0 kasus | Meningkatkan pelatihan keselamatan kerja dan memperbaiki sistem keamanan di tempat kerja | |
Mengurangi Risiko Keuangan | Jumlah Tuntutan Ganti Rugi dari Pelanggan | 0 tuntutan | Mengurangi risiko keuangan dengan mengembangkan perjanjian kontrak yang jelas dan melakukan evaluasi kredit secara teratur | |
Mengurangi Risiko Hukum | Jumlah Kasus Hukum yang Menimpa Perusahaan | 0 kasus | Mendapatkan konsultasi hukum secara rutin dan membuat perjanjian kontrak yang jelas | |
Pengukuran Kinerja | Meningkatkan Efisiensi Proses Bisnis | Biaya Produksi | Rp 9.000 per unit | Mengurangi biaya produksi dengan meningkatkan efisiensi proses bisnis |
Meningkatkan Waktu Siklus Bisnis | Waktu Antara Penerimaan Pesanan dan Pengiriman Produk | 10 hari | Meningkatkan sistem pengiriman dan mempercepat produksi | |
Meningkatkan Laba Bersih | Laba Bersih | Rp 1 miliar | Meningkatkan efisiensi produksi dan meningkatkan penjualan | |
Meningkatkan Pangsa Pasar | Pangsa Pasar | 20% | Meningkatkan pemasaran dan meningkatkan kualitas produk |