Halo Sobat Bisnis, apakah kamu sedang mencari cara menghitung bisnis kos kosan? Jika iya, kamu datang ke tempat yang tepat! Pada artikel kali ini, kami akan membahas dengan lengkap tentang cara menghitung bisnis kos kosan agar kamu bisa merencanakan bisnis kamu dengan lebih baik.
Pendahuluan
Bisnis kos kosan merupakan salah satu bisnis yang cukup menjanjikan di Indonesia. Seiring dengan semakin bertambahnya jumlah mahasiswa dan pekerja yang membutuhkan tempat tinggal, permintaan akan kos kosan pun semakin meningkat. Namun, untuk bisa sukses dalam bisnis ini, kamu harus tahu cara menghitung bisnis kos kosan dengan benar. Berikut adalah langkah-langkah yang harus kamu ikuti:
1. Hitung Biaya Pembelian Properti
Langkah pertama dalam menghitung bisnis kos kosan adalah dengan menghitung biaya pembelian properti. Kamu harus tahu berapa harga properti yang kamu inginkan, dan berapa biaya tambahan seperti pajak dan biaya notaris yang harus kamu bayar. Jangan lupa juga untuk menghitung biaya renovasi apabila diperlukan.
Setelah kamu tahu berapa total biaya pembelian properti, maka kamu bisa memutuskan apakah kamu akan membeli properti secara tunai atau dengan cara kredit. Jangan lupa untuk menghitung bunga kredit dan biaya administrasi yang harus kamu bayar jika memilih cara kredit.
2. Hitung Biaya Operasional
Selain biaya pembelian properti, kamu juga harus menghitung biaya operasional bisnis kos kosan. Biaya operasional ini mencakup biaya listrik, air, gas, internet, dan biaya pemeliharaan tempat tinggal seperti kebersihan dan perbaikan.
Jangan lupa juga untuk menghitung biaya pengelolaan, seperti gaji petugas keamanan dan pengelola kos.
3. Hitung Biaya Pemasaran
Untuk bisa mendapatkan penyewa, kamu juga harus menghitung biaya pemasaran. Biaya pemasaran ini mencakup biaya iklan di media sosial, spanduk, dan brosur.
Jangan lupa juga untuk menghitung biaya agen properti apabila kamu menggunakan jasa agen untuk membantu memasarkan properti kamu.
4. Hitung Pemasukan
Setelah kamu menghitung semua biaya yang harus dikeluarkan, maka kamu harus menghitung pemasukan. Pemasukan yang kamu dapatkan berasal dari uang sewa yang diterima dari penyewa kos.
Agar lebih akurat, kamu harus menentukan berapa harga sewa per bulan dan berapa kamar yang akan disewakan.
5. Hitung ROI (Return on Investment)
Setelah kamu menghitung semua biaya dan pemasukan, maka kamu harus menghitung ROI (Return on Investment). ROI ini akan menunjukkan berapa persen keuntungan yang akan kamu dapatkan dari bisnis kos kosan kamu.
Rumus ROI adalah:
ROI = (Pemasukan – Biaya Operasional)/Biaya Pembelian Properti x 100% |
FAQ
1. Apakah bisnis kos kosan menguntungkan?
Ya, bisnis kos kosan merupakan bisnis yang cukup menjanjikan di Indonesia.
2. Apa saja biaya yang harus dikeluarkan dalam bisnis kos kosan?
Biaya yang harus dikeluarkan dalam bisnis kos kosan antara lain biaya pembelian properti, biaya operasional, dan biaya pemasaran.
3. Berapa harga sewa yang sebaiknya ditetapkan?
Harga sewa yang sebaiknya ditetapkan tergantung pada lokasi dan fasilitas yang diberikan. Sebaiknya kamu melakukan survei harga di sekitar lokasi properti kamu untuk menentukan harga sewa yang kompetitif.
4. Apa itu ROI?
ROI (Return on Investment) adalah persentase keuntungan yang akan kamu dapatkan dari bisnis kos kosan kamu.
5. Berapa ROI yang dianggap baik dalam bisnis kos kosan?
ROI yang dianggap baik dalam bisnis kos kosan adalah sekitar 10-15%.