Halo Sobat Bisnis, apakah kamu merencanakan untuk membuka bisnis fotocopy? Tentunya, sebelum memulai usaha, kamu perlu melakukan perhitungan yang matang agar bisnismu dapat berjalan dengan lancar dan menguntungkan. Dalam artikel ini, kami akan membahas perhitungan bisnis fotocopy yang menguntungkan untuk Sobat Bisnis. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!
1. Menghitung Modal Awal
Modal awal adalah modal yang diperlukan untuk memulai usaha fotocopy. Beberapa peralatan yang harus kamu persiapkan adalah mesin fotocopy, toner, kertas, meja, dan kursi. Bagaimana cara menghitung modal awal? Berikut rumusnya:
Barang | Harga | Jumlah | Total Harga |
---|---|---|---|
Mesin fotocopy | Rp 10.000.000 | 1 | Rp 10.000.000 |
Toner | Rp 500.000 | 10 | Rp 5.000.000 |
Kertas | Rp 50.000 | 100 | Rp 5.000.000 |
Meja dan kursi | Rp 1.000.000 | 1 set | Rp 1.000.000 |
Total Modal Awal | Rp 21.000.000 |
Modal awal yang dibutuhkan sebesar Rp 21.000.000.
2. Menghitung Harga Jual
Harga jual adalah harga yang ditawarkan kepada pelanggan untuk setiap lembar dokumen hasil fotokopi. Agar bisnis fotocopy dapat bersaing dengan tempat fotocopy yang lain, kamu perlu menentukan harga jual yang kompetitif. Serta, kamu perlu menghitung harga pokok penjualan (HPP) terlebih dahulu, yaitu:
Barang | Harga | Jumlah | Total Harga |
---|---|---|---|
Toner | Rp 500.000 | 10 | Rp 5.000.000 |
Kertas | Rp 50.000 | 100 | Rp 5.000.000 |
Total HPP per 1.000 lembar | Rp 10.000.000 |
Misalnya, kamu ingin mendapatkan keuntungan 20% dari harga jual. Maka, harga jual per lembar fotokopi adalah:
Harga Jual = HPP / (1 – Keuntungan)
Harga Jual = Rp 10.000.000 / (1 – 0,2)
Harga Jual = Rp 12.500/lembar
3. Menghitung Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP) adalah titik impas atau titik balik modal dimana penghasilan dan biaya yang dikeluarkan seimbang. Dalam konteks bisnis fotocopy, BEP dapat dihitung dengan rumus berikut:
BEP = Modal Awal / (Harga Jual – Harga Pokok Penjualan)
BEP = Rp 21.000.000 / (Rp 12.500 – Rp 10.000)
BEP = 2.100 lembar
Dalam contoh ini, kamu harus menjual minimal 2.100 lembar fotokopi untuk mencapai BEP. Jumlah ini dapat berubah tergantung pada harga jual dan biaya-biaya lain yang kamu keluarkan dalam usaha fotocopymu.
4. Menghitung Keuntungan Bersih
Keuntungan bersih adalah selisih antara pendapatan dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam usaha fotocopymu. Keuntungan bersih dapat dihitung dengan rumus berikut:
Keuntungan Bersih = Pendapatan – Biaya
Misalnya, dalam sehari kamu berhasil menjual 300 lembar fotokopi dengan harga jual Rp 15.000/lembar, maka pendapatan yang kamu dapatkan adalah:
Pendapatan = Harga Jual x Jumlah Lembar Fotokopi Terjual
Pendapatan = Rp 15.000 x 300
Pendapatan = Rp 4.500.000
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam sehari misalnya adalah:
Barang | Harga | Jumlah | Total Harga |
---|---|---|---|
Toner | Rp 500.000 | 1 | Rp 500.000 |
Kertas | Rp 50.000 | 4 | Rp 200.000 |
Total Biaya | Rp 700.000 |
Jadi, keuntungan bersih yang kamu dapatkan dalam sehari adalah:
Keuntungan Bersih = Pendapatan – Biaya
Keuntungan Bersih = Rp 4.500.000 – Rp 700.000
Keuntungan Bersih = Rp 3.800.000
5. Menentukan Strategi Pemasaran
Setelah kamu mengetahui perhitungan-perhitungan di atas, kamu perlu menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk usaha fotocopymu. Berikut beberapa strategi pemasaran yang dapat kamu lakukan:
- Melakukan promosi dengan spanduk dan brosur.
- Memberikan diskon atau promo menarik untuk pelanggan baru.
- Menawarkan harga khusus untuk pelanggan yang membeli dalam jumlah banyak.
- Membuka layanan antar jemput dokumen.
FAQ seputar Bisnis Fotocopy
1. Berapa harga mesin fotocopy yang cocok untuk bisnis fotocopy?
Harga mesin fotocopy bervariasi tergantung pada merek dan spesifikasinya. Namun, sebaiknya kamu memilih mesin fotocopy dengan harga terjangkau namun tetap memiliki kualitas yang baik. Harga mesin fotocopy untuk bisnis fotocopy dapat berkisar antara Rp 5.000.000 hingga Rp 15.000.000.
2. Berapa lama umur mesin fotocopy?
Umur mesin fotocopy tergantung pada penggunaannya. Jika digunakan dengan baik dan teratur, mesin fotocopy bisa bertahan hingga 5 tahun atau bahkan lebih. Namun, jika mesin sering mengalami kerusakan dan perawatannya tidak teratur, maka umur mesin fotocopy bisa lebih pendek.
3. Bagaimana cara merawat mesin fotocopy agar awet?
Berikut beberapa tips merawat mesin fotocopy agar awet:
- Bersihkan mesin fotocopy secara teratur dari debu dan kotoran.
- Jangan memaksa memasukkan kertas yang sudah rusak atau kotor ke dalam mesin fotocopy.
- Isi toner secara berkala agar kualitas cetakan tetap bagus.
- Letakkan mesin fotocopy di tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung.
4. Bagaimana cara mengatasi kerusakan pada mesin fotocopy?
Jika mesin fotocopy mengalami kerusakan, sebaiknya segera memanggil teknisi agar segera diperbaiki. Namun, jika kamu ingin mencoba memperbaiki sendiri, kamu bisa mencari tutorial di internet atau membeli buku panduan perbaikan mesin fotokopi.
5. Apa saja keuntungan membuka bisnis fotocopy?
Berikut beberapa keuntungan membuka bisnis fotocopy:
- Modal awal yang relatif kecil.
- Bisnis ini cocok untuk berbagai kalangan masyarakat.
- Potensi keuntungan yang cukup besar.
- Bisnis ini dapat dikelola oleh satu orang atau beberapa orang sehingga dapat menghemat biaya operasional.
Demikianlah perhitungan bisnis fotocopy yang menguntungkan untuk Sobat Bisnis. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu kamu dalam merencanakan bisnis fotocopymu. Jangan lupa untuk terus mempelajari dan mengembangkan usaha fotocopymu agar semakin sukses dan menguntungkan. Terima kasih sudah membaca artikel ini!