Hello, Sobat Bisnis! Apa kabar? Pernah terpikirkan olehmu untuk membuka usaha warnet? Jika belum, kita bisa membahasnya di artikel kali ini. Namun sebelum itu, kita harus tahu dulu tentang bisnis plan.
Apa itu Bisnis Plan?
Bisnis plan adalah dokumen tertulis yang menjelaskan rencana bisnis yang akan dilakukan oleh pengusaha. Dokumen ini berisi proyeksi keuangan, strategi pemasaran, analisa pasar, dan lain-lain. Bisnis plan sangat penting untuk meminimalisir resiko bisnis yang dihadapi.
Nah, berikut ini adalah contoh bisnis plan warnet:
1. Latar Belakang
Pada bagian ini, terdapat pengenalan mengenai ide usaha, latar belakang kebutuhan pasar, dan sejarah perusahaan. Bisa dituliskan seperti contoh dibawah ini:
Latar Belakang |
---|
Usaha warnet yang kami bangun merupakan bisnis jangka panjang yang berfokus pada pelayanan internet khususnya untuk masyarakat sekitar. Kebutuhan akan akses internet sangatlah tinggi, namun minimnya akses internet di daerah tersebut membuat kami berinisiatif membangun usaha warnet. Kami memahami bahwa dengan adanya warnet ini dapat memudahkan masyarakat sekitar untuk mengakses informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat. |
2. Analisis Pasar
Pada bagian ini, terdapat analisis pasar yang dilakukan seperti aspek sosial, ekonomi, teknologi, dan lain-lain. Bisa dituliskan seperti contoh dibawah ini:
Analisis Pasar |
---|
Warnet kami bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar akan akses internet yang mudah namun masih di bawah standar. Dari hasil survey yang kami lakukan, jumlah warga setempat yang membutuhkan akses internet yang cepat dan stabil masih sangat tinggi. Selain itu, kami juga melihat bahwa permintaan akan akses internet semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi di masa depan. Sehingga, kami yakin bisnis warnet bisa menjadi peluang bisnis yang menarik dan menguntungkan. |
3. Strategi Pemasaran
Pada bagian ini, terdapat strategi pemasaran yang akan dilakukan seperti promosi, pemasaran online, dan lain-lain. Bisa dituliskan seperti contoh dibawah ini:
Strategi Pemasaran |
---|
Dalam memasarkan usaha warnet kami, beberapa strategi yang akan dilakukan yaitu: |
– Melakukan promosi melalui media sosial serta cetak brosur dan pamflet yang akan disebarkan di sekitar area usaha. |
– Menawarkan paket-paket promo menarik, seperti free wifi selama 1 jam pada pembelian paket tertentu. |
– Menyediakan fasilitas diskon untuk pelanggan yang membeli paket internet dalam jangka waktu yang lama. |
4. Rencana Operasional
Pada bagian ini, terdapat rencana operasional yang dilakukan seperti pembelian peralatan, pembukaan jam operasional, dan lain-lain. Bisa dituliskan seperti contoh dibawah ini:
Rencana Operasional |
---|
Langkah-langkah operasional yang akan dilakukan yaitu: |
– Melakukan pembelian peralatan yang dibutuhkan, seperti PC, printer, scanner, dan lain-lain. |
– Menyediakan tempat yang strategis dan mudah diakses oleh masyarakat. |
– Membuka jam operasional dari pukul 9 pagi hingga 10 malam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bekerja di siang hari dan malam hari. |
5. Proyeksi Keuangan
Pada bagian ini, terdapat proyeksi keuangan untuk 3 tahun ke depan seperti pendapatan, biaya operasional, laba dan rugi, dan lain-lain. Bisa dituliskan seperti contoh dibawah ini:
Proyeksi Keuangan | Tahun 1 (Rp) | Tahun 2 (Rp) | Tahun 3 (Rp) |
---|---|---|---|
Pendapatan | 300.000.000 | 450.000.000 | 600.000.000 |
Biaya Operasional | 200.000.000 | 250.000.000 | 300.000.000 |
Laba/Rugi | 100.000.000 | 200.000.000 | 300.000.000 |
FAQ
1. Berapa modal yang dibutuhkan untuk membuka usaha warnet?
Modal yang dibutuhkan untuk membuka usaha warnet tergantung pada ukuran bisnis yang direncanakan. Namun, rata-rata modal awal yang dibutuhkan sekitar 50 juta hingga 100 juta rupiah.
2. Apa saja peralatan yang harus disediakan untuk membuka usaha warnet?
Peralatan yang harus disediakan untuk membuka usaha warnet antara lain PC, printer, scanner, AC, meja, kursi, dan lain-lain.
3. Berapa harga sewa per jam di usaha warnet?
Harga sewa per jam di usaha warnet bervariasi tergantung pada lokasi dan fasilitas yang disediakan. Namun, rata-rata harga sewa per jam di usaha warnet sekitar 2.000 hingga 3.000 rupiah.
4. Bisakah usaha warnet mengalami kerugian?
Tentu saja bisa. Seperti halnya bisnis lainnya, usaha warnet juga bisa mengalami kerugian jika pengelolaan dan manajemen yang tidak tepat. Oleh karena itu, penting untuk membuat bisnis plan yang matang dan terus melakukan evaluasi serta perbaikan.
5. Apakah bisnis warnet masih menjanjikan di era digital saat ini?
Tentu saja masih menjanjikan. Walaupun sudah banyak akses internet gratis yang disediakan di berbagai tempat, namun kebutuhan akan akses internet yang cepat dan stabil masih sangat tinggi. Selain itu, dengan adanya trend digitalisasi saat ini, permintaan akan akses internet semakin meningkat.
Demikianlah artikel mengenai contoh bisnis plan warnet. Semoga artikel ini dapat membantu Sobat Bisnis dalam merencanakan bisnis warnet. Selamat berbisnis!