Contoh Proyeksi Keuangan Bisnis Plan untuk Sobat Bisnis

Halo Sobat Bisnis! Apa kabar? Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang contoh proyeksi keuangan yang dapat digunakan dalam pembuatan bisnis plan. Sebagai seorang pengusaha, membuat bisnis plan merupakan hal yang penting dan proyeksi keuangan menjadi salah satu bagian yang tidak boleh diabaikan. Yuk simak selengkapnya!

Pengertian Proyeksi Keuangan dalam Bisnis Plan

Proyeksi keuangan adalah gambaran tentang keadaan keuangan suatu usaha di masa depan, terutama berdasarkan hasil proyeksi pendapatan dan biaya. Proyeksi keuangan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengambil keputusan penting dalam pengembangan bisnis, seperti penentuan sumber dana, penetapan harga jual produk atau jasa, dan penentuan strategi pemasaran. Dalam bisnis plan, proyeksi keuangan menjadi bagian penting yang digunakan untuk memperlihatkan seberapa menguntungkan usaha yang akan dijalankan.

Manfaat Proyeksi Keuangan dalam Bisnis Plan

Ada beberapa manfaat yang didapat dari pembuatan proyeksi keuangan dalam bisnis plan, yakni:

  1. Membantu memperkirakan jumlah dana yang dibutuhkan untuk memulai bisnis
  2. Memperlihatkan estimasi keuntungan yang akan diperoleh dalam jangka panjang
  3. Memperlihatkan risiko yang mungkin dihadapi dan membantu mengantisipasi
  4. Membantu dalam pengambilan keputusan strategis dalam pengembangan bisnis

Contoh Proyeksi Keuangan dalam Bisnis Plan

Berikut adalah contoh proyeksi keuangan yang dapat Sobat Bisnis gunakan dalam pembuatan bisnis plan:

Proyeksi Pendapatan

Proyeksi pendapatan merupakan gambaran tentang pendapatan yang akan diperoleh dalam bisnis. Proyeksi ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, seperti:

Metode Pertumbuhan Tahunan

Metode pertumbuhan tahunan adalah metode yang paling umum digunakan dalam proyeksi pendapatan. Metode ini dilakukan dengan memperkirakan persentase pertumbuhan pendapatan tahunan dalam jangka waktu yang akan datang. Contohnya, jika bisnis menghasilkan pendapatan sebesar 100 juta rupiah pada tahun pertama, maka pada tahun kedua diharapkan dapat menghasilkan pendapatan sebesar 120 juta rupiah (dengan asumsi pertumbuhan sebesar 20%).

Metode Analisis Pasar

Metode analisis pasar dilakukan dengan menganalisis pasar yang akan dilayani oleh bisnis. Dalam proyeksi pendapatan, metode ini dilakukan dengan memperkirakan jumlah calon pelanggan dan jumlah barang atau jasa yang akan dijual dalam satu bulan atau satu tahun. Contohnya, jika bisnis akan menjual 100 produk dalam satu bulan, dan harga jual per produk sebesar 1 juta rupiah, maka pendapatan dalam satu bulan adalah 100 juta rupiah.

Proyeksi Biaya

Selain pendapatan, proyeksi biaya juga menjadi bagian penting dalam proyeksi keuangan bisnis plan. Beberapa jenis biaya yang harus diperhitungkan dalam proyeksi biaya, antara lain:

Biaya Produksi

Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi barang atau jasa. Contohnya, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Dalam proyeksi biaya, harus diperkirakan berapa biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi satu produk, dan berapa produk yang diharapkan dapat dijual dalam satu bulan atau satu tahun.

Biaya Operasional

Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan dalam operasional harian bisnis. Contohnya, biaya sewa tempat, biaya listrik, dan biaya pengadaan alat tulis kantor. Dalam proyeksi biaya, harus diperkirakan berapa biaya yang dibutuhkan dalam satu bulan atau satu tahun.

Proyeksi Laba Rugi

Proyeksi laba rugi dilakukan dengan menghitung selisih antara pendapatan dan biaya. Dalam proyeksi ini harus diperhitungkan juga pajak yang harus dibayar oleh bisnis. Setelah diperoleh angka laba bersih, harus diperkirakan juga berapa banyak laba yang akan digunakan untuk pengembangan bisnis dan berapa yang akan dibayarkan kepada pemilik atau investornya.

Pertanyaan Umum tentang Proyeksi Keuangan

No. Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana cara membuat proyeksi keuangan yang baik? Untuk membuat proyeksi keuangan yang baik, harus dilakukan analisis yang menyeluruh mengenai bisnis yang akan dijalankan, termasuk analisis pasar dan persaingan. Selain itu, perlu juga memperhitungkan segala risiko yang mungkin terjadi dan cara mengantisipasinya. Dalam proyeksi, harus juga diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dan biaya, seperti inflasi dan perubahan harga bahan baku.
2 Apakah proyeksi keuangan harus dilakukan pada tahap awal bisnis? Ya, proyeksi keuangan sebaiknya dilakukan pada tahap awal bisnis. Hal ini akan membantu dalam merencanakan pengembangan bisnis dan mengambil keputusan yang tepat mengenai sumber dana yang dibutuhkan. Selain itu, proyeksi keuangan juga merupakan salah satu bagian penting dalam bisnis plan.
3 Apakah proyeksi keuangan harus selalu akurat? Idealnya, proyeksi keuangan harus akurat. Namun, dalam realita bisnis, proyeksi keuangan tidak selalu tepat karena banyak faktor yang tidak dapat diprediksi, seperti perubahan harga bahan baku dan perubahan kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, proyeksi keuangan harus diperbaharui secara berkala dan dicocokkan dengan kondisi aktual bisnis.

Kesimpulan

Proyeksi keuangan merupakan bagian penting dalam bisnis plan yang harus diperhatikan dengan serius. Dengan melakukan proyeksi keuangan yang baik, pengusaha dapat mengambil keputusan yang tepat dalam pengembangan bisnis dan mengoptimalkan keuntungan yang akan didapatkan. Selamat mencoba!

Video:Contoh Proyeksi Keuangan Bisnis Plan untuk Sobat Bisnis